إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَن يَبْسُطُوٓا۟ إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ

ketika mengharapkan kaum untuk memanjangkan/meluaskan kepadamu tangan mereka

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ

itu disebabkan mereka benar-benar kaum tidak (mereka) selalu menggunakan akal

قَدْ سَأَلَهَا قَوْمٌ مِّن قَبْلِكُمْ ثُمَّ أَصْبَحُوا۟ بِهَا كَٰفِرِينَ

sungguh (ia) telah menanyakannya kaum dari sebelum kalian kemudian (mereka) jadilah dengannya orang-orang kafir

بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ

bahkan kalian kaum orang-orang yang sungguh-sungguh melampaui batas

كَمَا لَهُمْ ءَالِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

sebagaimana bagi mereka tuhan-tuhan (dia) mengatakan sesungguhnya kamu kaum yang bodoh

بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُونَ

dengan/disebabkan bahwasa mereka kaum tidak mengerti

ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُۥ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُونَ

kemudian (kamu) sampaikanlah / antarkanlah dia tempat yang aman baginya itu karena sesungguh mereka kaum tidak (mereka) selalu memahaminya