Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata

Hadits riyawat : tirmidzi dengan nomor hadits : 824

حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَمَى الْجِمَارَ مَشَى إِلَيْهَا ذَاهِبًا وَرَاجِعًا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رَوَاهُ بَعْضُهُمْ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ وَلَمْ يَرْفَعْهُ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ و قَالَ بَعْضُهُمْ يَرْكَبُ يَوْمَ النَّحْرِ وَيَمْشِي فِي الْأَيَّامِ الَّتِي بَعْدَ يَوْمِ النَّحْرِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَكَأَنَّ مَنْ قَالَ هَذَا إِنَّمَا أَرَادَ اتِّبَاعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي فِعْلِهِ لِأَنَّهُ إِنَّمَا رُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ رَكِبَ يَوْمَ النَّحْرِ حَيْثُ ذَهَبَ يَرْمِي الْجِمَارُ وَلَا يَرْمِي يَوْمَ النَّحْرِ إِلَّا جَمْرَةَ الْعَقَبَةِ

Keterangan dari AlQuran berkaitan dengan kata :اتباع

Arti kata ittibâXa ( اتباع )ikut-ikutan
Jumlah pemakaian kata ٱتِّبَاعَ1 kali. Rinciannya ada disini
Kata dasar dari kata اتِّبَاعَ tersusun dari suku kata ت-ب-ع

Penggunaan kata dasar ت-ب-ع ini pada AlQuran ada di sini

Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata
ت-ب-ع pada AlQuran
175 kali.

Dipakai untuk kata kerja sebanyak : 158 kali. Rinciannya ada disini

Dipakai untuk kata benda sebanyak : 17 kali. Rinciannya ada disini

Jumlah variasi pemakaian kata dasar ت-ب-ع pada AlQuran92 macam. Rinciannya ada disini
Makna dari kata dasar ت-ب-ع

Catatatan :
Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya
Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan dengan makna kata telapak, langkah, jejak, anak tangga, cara langkah, bunyi langkah, langsung, sebenarnya, telapakan, tepat.

Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan dengan makna kata
mengikuti, menyusul, ikut, menuruti, menganut, mengejar, mengekori, mengikut, terjadi, terdapat, menurut, mengekor, memahami, buntuti, mempan, mengiringkan, memperturuntukan, melihat dgn teliti, menganuti, mempergantungi, berhasil, menjadi, menggantikan, mengganti, mewarisi, menyokong, menaruh perhatian, mencari, menjuntai, berjuntai, membayang-bayangkan, menjurai, teruntai, rebeh, menguntai, berjurai, terjurai, menguntil, berjela-jela, kontal-kantil, melangkah, bertapak, memijak, menjejaki, menginjak, berjejak, berdansa, menempuh, menginjak-injak, menindas, mengarahkan, menjuruskan, memimpin, menyutradarai, mengarah, mengatur, memerintah, menujukan, menunjukkan, menepatkan, menauntukan, mempertauntukan, datang setelah, kontang-kanting, bekerja dlm bidang tertentu, menginjak tumit.
Kajian kata اتِّبَاعَ ditinjau dari aspek tata bahasa :

1 kata benda : kata ٱتِّبَاعَ termasuk dalam jenis kata benda.

adapun yang dimaksud dengan kata benda meliputi kata yang menerangkan tempat, barang, nama, waktu, kondisi serta kata yang menerangkan sifat seperti kesenangan. kata benda ini bentuk dan formatnya tidak dipengaruhi oleh waktu, baik waktu yang lalu, waktu sekarang atau waktu yang akan datang.

2 obyek : kata ٱتِّبَاعَ ini berposisi sebagai obyek dengan dicirikan dengan adanya akhiran fatchah, fatchahtain, tan, atau yna

3 jamak tidak teratur : kata ٱتِّبَاعَ ini merupakan bentuk jamak tidak teratur, artinya jamak yang tidak ditandai dengan tanda-tanda jamak seperti ûna ( ونَ ), îna ( ينَ ), âti ( اتِ ) ,âtu ( اتُ ). dalam pemakaian jamak tidak teratur seperti ini mengunakan bentuk perempuan baik untuk kata kerjanya atau kata sifatnya.

4 kata benda tanpa berakhiran tanwin (n) : kata ٱتِّبَاعَ ini merupakan jenis kata benda yang berakhiran tanpa tanwin, kata benda tanpa akhiran tanwin ini dapat memiliki akhiran a ( َ ), i ( ِ ) atau u ( ُ ). untuk kata benda ini, akhiran yang digunakan adalah a (fatchah). bentuk akhiran (apakah berakhiran a,i atau u), hal ini tergantung pada kata sebelumnya. akhiran a (fatchah) disebabkan karena kata sebelumnya menggunakan kata yang menyebebakan kata berikutnya berakhiran fatchah.

5 Mudhaf : Merupakan kata kepemilikan yaitu sesuatu yang dimiliki, dalam hal ini kata اتِّبَاعَ merupakan sesuatu yang dimiliki oleh kata berikutnya (mudhaf ilaih) yaitu الظَنِ. Sehingga gabungan dari kataاتِّبَاعَ الظَنِ bermakna ikut-ikutan (nya) menyangka

Disclaimer / penafian