Hadits riyawat : nasai dengan nomor hadits : 1652
أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ قَالَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْحُرِّ قَالَ حَدَّثَنَا نَافِعٌ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ أَخْبَرَهُمْ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَلَاةِ اللَّيْلِ قَالَ مَثْنَى مَثْنَى فَإِنْ خَشِيَ أَحَدُكُمْ الصُّبْحَ فَلْيُوتِرْ بِوَاحِدَةٍ
Keterangan dari AlQuran berkaitan dengan kata :بواحدة
Arti kata biwâchidatin ( بواحدة ) | satu |
Jumlah pemakaian kata بِوَٰحِدَةٍ | 1 kali. Rinciannya ada disini |
Kata dasar dari kata بِوَٰحِدَةٍ tersusun dari suku kata | و-ح-د kata dasar و-ح-د ini huruf hijaizah yang pertama yaitu و yang bisa berubah menjadi ا atau ء atau و atau ى atau tidak ada sama sekali. tergantung polakata (wazan) yang digunakannya. Penggunaan kata dasar و-ح-د ini pada AlQuran ada di sini |
Jumlah pemakaian kata dasar atau akar kata و-ح-د pada AlQuran | 68 kali. Dipakai untuk kata benda sebanyak : 68 kali. Rinciannya ada disini Kata dasar و-ح-د ini dalam AlQuran tidak dipakai untuk kata kerja |
Jumlah variasi pemakaian kata dasar و-ح-د pada AlQuran | 15 macam. Rinciannya ada disini |
Makna dari kata dasar و-ح-د Catatatan : Ini bukan kamus, tetapi merupakan keterkaitan kata yang bisa jadi padananya atau keterangannya atau lawan katanya | Kata dasar ini sebagai kata benda berkaitan makna kata persatuan, utuh, bulat, berkumpul, korupsi, cantum, transplantasi, sogok, pemindahan kulit, permainan sogok, cangkuk, sekutu, sekongkol, kaki tangan, hak, kolam, genangan, lubuk, kedung, balong, palung, bilyar pul, bilyar kantong, kelompok, bergabung. Kata dasar ini sebagai kata kerja berkaitan makna kata bersatu, menyatukan, menggabungkan, memadu, memperpadukan, mempersatukan, mempertemukan, mempertalikan, menggandengkan, menggembleng, memperhubungkan, menauntukan, mempertauntukan, mengetemukan, mempergandengkan, mengkombinasikan, bergabung, mengintegrasikan, memadukan, menyatupadukan, mengkonjugasikan, mentasrifkan, mengkonsolidasikan, memperkuat, memperkukuh, mempererat, mempertebal, memperkukuhkan, mengkonsolodir, memperketat, menggali, mencabangkan, mencangkuk, mengenten, mentransplantasikan, makan sogok, makan uang suap, kawin, mengawini, mengawinkan, memperistri, menyunting, mempersuamikan, memperistrikan, mengelamin, memperbinikan, memperlaki, memperumahkan, bersekutu, menggabungkan diri, sekutu, sekongkol, kaki tangan, mempersuatukan. |
Kajian kata بِوَٰحِدَةٍ ditinjau dari aspek tata bahasa : | 1 kata penamaan : Maksud dari kata Penamaan adalah kata yang mewakili nama dari suatu benda, kondisi, keadaan, sifat, keterangan, tempat atau nama apapun. Kata Penamaan ini tidak akan berubah terhadap waktu, baik waktu yang lalu maupun waktu sekarang atau yang akan datang. Kata penamaan ini berubah pada harakat terakhirnya, jika kata penamaan ini berada pada posisi subyek, obyek atau kepemilikan. 2 gender perempuan : kata بِوَٰحِدَةٍ ini digolongkan dalam kata yang bergender perempuan. 3 obyek : kata بِوَٰحِدَةٍ ini berposisi sebagai obyek dicirikan adanya akhiran fatchah, fatchahtain, tan, atau yna 4 kata jumlah tunggal : kata وَٰحِدَ ini merupakan jenis kata berjenis tunggal untuk perempuan 5 imbuan : kata بِوَٰحِدَةٍ ini memiliki imbuan bi ( بِ ). imbuan bi ( بِ ) ini dapat bermakna , untuk, agar, kepada, merupakan. imbuan bi ( بِ ) ini jika diikuti kata yang memiliki kata dasar yang bisa ditasrifkan maka akan mengakibatkan konsonan_k3 berupa kasrah (i) jika bi ( بِ ) ini tidak akan memiliki pengaruh jika diikuti oleh kata tergolong dalam kata harf. imbuan bi ( بِ ) ini hanya dipakai untuk kata benda dan harf saja. 6 kata bilangan : kata بِوَٰحِدَةٍ ini digunakan sebagai kata untuk menunjukkan bilangan. 7 kata benda tanpa berakhiran tanwin (n) : kata بِوَٰحِدَةٍ ini merupakan jenis kata benda yang berakhiran tanpa tanwin, kata benda tanpa akhiran tanwin ini dapat memiliki akhiran a ( َ ), i ( ِ ) atau u ( ُ ). untuk kata benda ini, akhiran yang digunakan adalah a (fatchah). bentuk akhiran (apakah berakhiran a,i atau u), hal ini tergantung pada kata sebelumnya. akhiran a (fatchah) disebabkan karena kata sebelumnya menggunakan kata yang menyebebakan kata berikutnya berakhiran fatchah. 8 kata benda tunggal perempuan : kata بِوَٰحِدَةٍ ini termasuk jenis kata benda untuk tunggal untuk jenis perempuan |